Pendidikan Advent Cimindi

Didirikan sejak 1965

Sebagai sekolah gereja, perjalanan kami ditandai dengan semangat dan dedikasi

Tentang Sekolah Kami

Pendidikan Advent Cimindi (PACIM)

Selagi kami menatap masa depan, kami tetap teguh dalam dedikasi kami untuk membentuk generasi individu yang beriman, berpengetahuan, dan bijaksana yang akan memberikan dampak positif bagi komunitas kami dan sekitarnya.

Visi Kami

Membangun generasi yang seimbang dalam fisik, mental, rohani, dan sosial melalui prestasi serta berwawasan lingkungan.

Misi Kami

  • Meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Menciptakan proses pembelajaran secara kreatif dan inovatif melalui pemanfaatan teknologi.
  • Mengintegritasikan bahasa asing dalam pembelajaran.
  • Mengembangkan bakat dan prestasi siswa melalui kegiatan ekstrakulikuler.
  • Menerapkan pola hidup sehat.

Tujuan

  • Menciptakan siswa menjadi pemimpin yang mampu berdaya bersaing dalam dunia kerja.
  • Menciptakan siswa yang takut akan Allah.
  • Menjadikan warga negara yang baik di dunia ini dan kerajaan Sorga.
  • Menjadikan sekolah mampu melayani kebutuhan siswa untuk menghadapi Globalisasi

Pendidikan Advent Cimindi - Sejarah

Berdirinya Rumah Penerbitan Advent di Cimindi pada bulan April 1954

berkontribusi terhadap pertumbuhan jemaat Advent Cimindi. Staf yang awalnya berjumlah puluhan, kini bertambah menjadi puluhan, dan banyak dari mereka yang menetap bersama keluarganya di sekitar Cimindi, sehingga membentuk mayoritas Jemaat Advent Cimindi yang sebagian besar terdiri dari karyawan IPH. Setiap hari Sabat, mereka berkumpul di “auditorium” IPH (sekarang kantor pemasaran) yang mampu menampung sekitar 50 orang. Jemaat ini berinisiatif mendirikan sekolah gereja sekitar tahun 1965 yang difasilitasi oleh IPH. Dari gedung sederhana, Pak J. U. Lontaan menjadi kepala sekolah di tiga kelas (kelas satu sampai tiga), menurut kesaksian Tatang Sumardi, siswa pertama SD Advent ini pada tahun 1965. Setahun kemudian, Romulus Tampubolon menjadi guru di sekolah. Sedangkan pada tahun 1967, Lontaan digantikan oleh Ibu Suartiningsih-Klein, istri Rudi Klein, pegawai IPH. Angkatan pertama yang mengikuti ujian nasional tahun 1969 semuanya lulus.

Pada tahun 1968, Sekolah Cimindi mengirimkan siswanya untuk mengikuti ujian nasional, bergabung dengan sekolah dasar negeri di Cibeureum, Cimindi, dengan tingkat kelulusan 100%.

Pada tahun 1969, atas inisiatif pengurus IPH dan gereja IPH, dilakukan penggalangan dana untuk membangun sekolah yang lebih permanen dengan tiga ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan toilet untuk guru dan siswa, yang terletak di atas tanah milik IPH (masih). digunakan saat ini). Pada tahun 1969, kapel IPH (sekarang ruang sirkulasi buku) juga digunakan untuk kelas lima dan enam persiapan ujian nasional. Saat itu, ada tiga kelas lima dan dua kelas enam, dan syukurlah, saat kami mengikuti ujian di SD negeri, kami semua lulus dengan gemilang.

Pada tahun 1969, Bapak Romulus Tampubolon pindah ke Advent Education Naripan dan digantikan oleh Ibu Walean. Bertahun-tahun fasilitas ruangan dipinjam dari IPH hingga akhirnya SD Advent berupaya memperbaiki gedungnya sendiri. Bahkan lokasi gedung yang ada saat ini adalah milik IPH, sesuai peraturan organisasi yang menyatakan bahwa suatu lembaga tidak boleh digabungkan dengan lembaga lain (sehingga klinik di belakang sekolah tersebut ditutup pada tahun 1970-an). Menjelang akhir tahun 1970-an, keberadaan sekolah ini dipertanyakan. Sebidang tanah di seberang jalan raya (dekat pohon bambu) telah dibebaskan (meskipun keberadaan sekolah Kristen di sana tidak disetujui oleh warga sekitar), sehingga lahan tersebut diganti dengan lahan di belakang perumahan militer yang terdapat dua rumah staf IPH. terletak. SD Cimindi berkembang pesat pada tahun 1980an dan 1990an, dengan berdirinya jenjang SMP pada tahun 1978 dan jenjang SMA pada tahun 1982. Seiring dengan kemajuan tersebut, di bawah Misi, pendidikan menengah dan tinggi berjalan lancar, dengan gedung bertingkat. bangunan dan ratusan siswa. Pendidik awal di sekolah ini, yang merupakan pionir untuk beberapa jenjang pendidikan, adalah Ibu Walean, W. Hutapea, B. Bangun, dan lain-lain yang menyusul, terutama memberikan kontribusi terhadap infrastruktur fisik dan akreditasi setara pendidikan SD-SMP-SMA negeri.

Tahun 2000-an memberikan tantangan besar bagi para guru untuk meningkatkan sarana dan prasarana mengantisipasi perubahan zaman. Dahulu guru relawan antara lain istri Dr. B. Supit, istri R. B. Matahari, dan istri W. Walean.

Sekolah ini secara konsisten mendapat penilaian sebagai tolok ukur nilainya, memenuhi standar internasional melalui akreditasi “AAA” dan Akreditasi Nasional oleh BAN-SMA dengan nilai “A” (Sangat Baik). Sejak berdirinya, sekolah ini telah mengalami pergantian kepemimpinan.

Sekolah ini didirikan dengan tujuan menyebarkan Injil ke seluruh dunia dengan mempersiapkan anak-anak menjadi generasi bangsa yang berkarakter beriman, bertakwa, jujur, dan setia, dengan motto: “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan dan hikmat."

Scroll to Top
Open chat
Hello 👋
Ada yang bisa kami bantu ?